Pinterpedia.comFenomena ketidakseimbangan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin terjadi di beberapa negara. Data demografi terbaru menunjukkan ada negara-negara tertentu yang jumlah perempuannya lebih besar dibanding laki-laki. Kondisi ini dipengaruhi faktor kesehatan, sosial, hingga migrasi, yang secara langsung berdampak pada struktur penduduk dan kebijakan negara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Negara dengan Populasi Perempuan Lebih Dominan

1. Hong Kong

Di Hong Kong, jumlah perempuan jauh lebih besar daripada laki-laki. Data sensus terbaru mencatat rasio laki-laki hanya sekitar 86 orang untuk setiap 100 perempuan. Perbedaan ini salah satunya dipengaruhi oleh tingginya harapan hidup perempuan yang lebih panjang dibanding laki-laki. Selain itu, banyak laki-laki usia produktif yang bekerja ke luar negeri, sehingga rasio perempuan menjadi dominan di wilayah ini.

2. Lithuania

Lithuania termasuk negara di Eropa yang memiliki selisih besar antara jumlah perempuan dan laki-laki. Statistik mencatat ada sekitar 116 perempuan untuk setiap 100 laki-laki. Faktor utama yang memengaruhi kondisi ini adalah angka harapan hidup perempuan yang lebih tinggi, serta tingginya angka kematian pada laki-laki akibat faktor kesehatan dan gaya hidup.

3. Rusia

Rusia juga mencatat dominasi jumlah perempuan dengan persentase sekitar 53,5% dari total populasi. Harapan hidup perempuan di Rusia jauh lebih panjang, sementara laki-laki lebih rentan meninggal pada usia lebih muda karena faktor pekerjaan berisiko, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol. Ketidakseimbangan ini sudah berlangsung lama dan menjadi salah satu ciri demografi Rusia.

Mengapa Bisa Terjadi?

Ada beberapa penyebab utama kenapa jumlah perempuan bisa lebih banyak dari laki-laki:

•Harapan hidup lebih tinggi pada perempuan. Secara global, perempuan cenderung hidup lebih lama dibanding laki-laki.

•Migrasi laki-laki. Banyak laki-laki di negara tertentu merantau untuk bekerja, meninggalkan populasi perempuan yang lebih besar di dalam negeri.

•Risiko kesehatan dan gaya hidup. Laki-laki lebih sering terpapar risiko pekerjaan berbahaya, kecelakaan, hingga kebiasaan yang memperpendek usia.

•Struktur usia penduduk. Negara dengan populasi lansia yang besar akan menunjukkan dominasi perempuan, karena lebih banyak perempuan yang mencapai usia tua.

Dampak dan Implikasi

Ketidakseimbangan jumlah ini memunculkan sejumlah implikasi:

•Kebijakan sosial dan kesehatan. Negara dengan populasi perempuan lebih banyak perlu memperhatikan layanan lansia, kesehatan reproduksi, hingga program pensiun yang ramah gender.

•Ekonomi dan tenaga kerja. Perempuan berpotensi menjadi tulang punggung tenaga kerja, sehingga pemberdayaan

Halaman:
1 2