Ilustrasi Penelitian (Pinterest)
Sains

Mikroba Usus Ternyata Dapat Membuang Bahan Kimia Abadi dari Tubuh, Simak Penjelasannya!

Pinterpedia.com – Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan risiko bahan kimia berbahaya, seperti PFAS (perfluoroalkyl substances), dalam kehidupan kita, muncul kabar menggembirakan dari dunia penelitian. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa mikroba usus kita dapat membantu membuang “bahan kimia abadi” ini dari tubuh. Bahan kimia yang dikenal sangat sulit terurai dan sering kali bertahan dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun, kini dapat diuraikan oleh bakteri usus. Temuan ini membuka potensi baru dalam pengobatan dan pencegahan penyakit yang terkait dengan paparan PFAS.

Apa Itu Bahan Kimia Abadi (PFAS)?

PFAS adalah kelompok lebih dari 4.000 bahan kimia sintetis yang digunakan dalam berbagai produk konsumen. Mereka dikenal karena ketahanan luar biasa terhadap panas, air, dan minyak. Bahan kimia ini digunakan dalam berbagai produk seperti peralatan masak anti lengket, bahan pelapis pakaian tahan air, bahan pengemas makanan, hingga busa pemadam kebakaran.

Masalah terbesar dengan PFAS adalah ketahanannya yang tinggi terhadap degradasi alami. Bahan kimia ini dapat bertahan selama bertahun-tahun di lingkungan dan di dalam tubuh manusia, sehingga mendapatkan julukan “bahan kimia abadi.” Paparan jangka panjang terhadap PFAS dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, gangguan fungsi hati, masalah reproduksi, dan gangguan sistem imun.

Mikroba usus adalah komunitas bakteri, virus, jamur, dan mikroorganisme lainnya yang hidup dalam saluran pencernaan manusia. Mikroba ini tidak hanya berperan dalam pencernaan makanan, tetapi juga dalam kesehatan metabolik, kekebalan tubuh, dan berbagai fungsi fisiologis lainnya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroba usus juga memiliki kemampuan untuk menguraikan PFAS.

Baca  Protein Sebagai Kunci Deteksi Dini Penyakit Otak Sebelum Gejala Muncul, Simak Selengkapnya!

Bakteri dalam usus dapat memecah senyawa kimia ini melalui proses biologis tertentu, yang menghasilkan produk sampingan yang lebih mudah dibuang oleh tubuh melalui urin. Penelitian oleh University of California, Berkeley (2020) menunjukkan bahwa bakteri tertentu dalam mikrobiota usus, seperti Dehalobacterium formicoaceticum dan Alcaligenes faecalis, dapat memetabolisme PFAS, mengubah struktur kimianya, dan membuatnya lebih mudah diekskresikan.

Proses ini dimulai ketika senyawa PFAS yang dikonsumsi (melalui makanan, air, atau udara tercemar) masuk ke dalam saluran pencernaan. Mikroba usus mengenali senyawa kimia ini sebagai bahan yang perlu diproses. Melalui enzim tertentu, bakteri ini memecah ikatan karbon-fluorin dalam molekul PFAS yang sangat stabil. Proses ini memungkinkan tubuh untuk mengubah PFAS menjadi metabolit yang lebih sederhana dan mudah diekskresikan.

Keberhasilan bakteri dalam memecah PFAS berhubungan langsung dengan kemampuan mereka dalam mengatasi senyawa berfluorinasi yang sangat stabil ini. Penemuan ini menjadi titik terang, mengingat sebelumnya PFAS dianggap sangat sulit dihilangkan dari tubuh manusia. Dengan kemampuan mikroba untuk mengurai senyawa-senyawa ini, proses detoksifikasi menjadi lebih efisien.

Manfaat Potensial bagi Kesehatan Manusia

  1. Pengurangan Risiko Kesehatan Terkait PFAS:
    • Dengan kemampuan mikroba usus untuk mengurai dan menghilangkan PFAS, risiko kesehatan terkait bahan kimia ini dapat berkurang secara signifikan. Menurunkan kadar PFAS dalam tubuh secara alami melalui mikroba bisa menjadi solusi lebih alami dan lebih aman dibandingkan dengan prosedur medis invasif.
  2. Peningkatan Pemahaman tentang Mikroba Usus:
    • Penemuan ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang bagaimana mikroba usus tidak hanya berperan dalam pencernaan makanan, tetapi juga dalam detoksifikasi tubuh dari bahan kimia berbahaya. Ini bisa membuka peluang baru untuk terapi berbasis mikrobiota yang dirancang untuk membersihkan tubuh dari berbagai toksin, termasuk PFAS.
  3. Pendekatan Terapi Mikrobiota Usus:
    • Jika penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, kita mungkin akan melihat terapi berbasis mikroba usus untuk membersihkan tubuh dari PFAS. Terapi ini bisa melibatkan penggunaan bakteri pengurai PFAS yang dikulturkan secara terpisah dan diberikan sebagai suplemen untuk membantu detoksifikasi tubuh.
Baca  15 Serangga Mematikan yang Harus Kamu Waspadai: Racun dan Bahaya yang Mengejutkan!

Tantangan dan Potensi Pengembangan Lebih Lanjut

  1. Pengujian Lebih Lanjut tentang Efektivitas Mikroba Usus:
    • Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi yang besar, kita masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas mikroba usus dalam mengatasi PFAS di tubuh manusia. Setiap individu memiliki mikrobiota usus yang unik, yang bisa mempengaruhi bagaimana tubuh mereka memproses bahan kimia.
  2. Pengembangan Terapi Berbasis Mikroba:
    • Pengembangan terapi mikrobiota untuk mengatasi PFAS memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang bakteri mana yang paling efektif dalam memecah senyawa ini. Hal ini juga memerlukan pendekatan untuk memastikan bahwa penggunaan terapi mikroba aman dan tidak memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus secara negatif.
  3. Penyebaran Pengetahuan dan Aksesibilitas:
    • Walaupun temuan ini menjanjikan, tantangan terbesar adalah bagaimana cara teknologi ini dapat diakses secara luas. Terapi berbasis mikroba atau deteksi PFAS melalui tes medis baru harus dipastikan terjangkau dan dapat digunakan oleh berbagai kalangan.

Penemuan bahwa mikroba usus dapat mengurai dan membuang PFAS dari tubuh membuka jalan bagi pengembangan metode baru dalam detoksifikasi bahan kimia berbahaya. Kemampuan mikroba usus untuk memecah PFAS menjanjikan solusi alami dan efektif untuk mengurangi paparan bahan kimia ini, yang telah lama menjadi masalah kesehatan global. Dengan penelitian lebih lanjut, kita mungkin dapat mengembangkan terapi berbasis mikrobiota yang dapat membersihkan tubuh dari bahan kimia berbahaya dengan cara yang aman dan efisien