Pinterpedia.com – Gerhana matahari selalu berhasil membuat orang penasaran. Begitu kabar tentang waktu kemunculannya tersebar, wajar jika banyak orang ingin menyaksikan fenomena langka ini dengan mata kepala sendiri. Sayangnya, rasa ingin tahu sering kali membuat orang lupa pada satu hal penting tentang keselamatan mata. Banyak yang masih percaya kalau menatap gerhana secara langsung sebentar saja atau menggunakan kacamata hitam biasa sudah cukup aman. Padahal kenyataannya tidak sesederhana itu. Mata kita punya keterbatasan, dan gerhana matahari bisa menjadi ujian berat yang meninggalkan bekas seumur hidup jika disepelekan.
Ilusi Aman di Balik Gerhana Sebagian
Ketika gerhana terjadi, cahaya matahari memang terlihat lebih redup dari biasanya. Inilah yang membuat banyak orang keliru. Mereka mengira karena cahaya terasa lebih lembut, maka aman untuk ditatap. Padahal, redupnya sinar hanya ilusi bagi mata kita. Radiasi ultraviolet dan inframerah tetap menembus dan berfokus ke retina. Dalam kondisi normal, mata akan cepat merasa silau dan memaksa kita berpaling. Namun saat gerhana, cahaya tidak terasa terlalu menyakitkan sehingga orang bisa menatap lebih lama tanpa sadar sedang merusak matanya sendiri.
Retinopati Surya dan Kerusakan Permanen
Bahaya terbesar dari menatap gerhana adalah retinopati surya, yaitu kerusakan pada lapisan retina akibat paparan sinar matahari yang difokuskan lensa mata. Retina adalah jaringan halus yang bertugas menangkap cahaya dan meneruskannya ke otak. Begitu rusak, ia tidak bisa diperbaiki dengan obat atau operasi sederhana. Penderitanya bisa mengalami pandangan kabur, muncul titik gelap di tengah penglihatan, hingga kesulitan membaca meski jarak tulisan dekat. Yang lebih menakutkan, kerusakan ini bisa permanen. Ada banyak kasus orang