pada tahap ini, seperti pembentukan sel-sel otak baru (neurogenesis) yang sangat pesat. Bayi baru lahir memiliki lebih banyak koneksi saraf dibandingkan orang dewasa. Namun, di balik perkembangan pesat ini, ada proses yang membatasi kemampuan bayi untuk menyimpan ingatan jangka panjang.
Salah satu penjelasan terkait hal ini adalah bahwa bagian otak yang sangat penting untuk penyimpanan ingatan, yaitu hipokampus, belum sepenuhnya matang pada usia dini. Hipokampus berfungsi untuk mengubah informasi yang diterima menjadi ingatan jangka panjang, tapi pada bayi, hipokampus belum berkembang dengan baik. Akibatnya, walaupun bayi bisa menerima dan memproses informasi, mereka tidak bisa menyimpannya dalam bentuk kenangan eksplisit yang bisa mereka ingat nanti.
Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa bayi bahkan bisa mengenali suara ibu mereka sejak saat lahir. Mereka juga bisa mengingat interaksi yang terjadi dalam bentuk pengenalan wajah dan suara. Namun, ini termasuk ingatan implisit, yang berarti ingatan tersebut tidak dapat diakses dengan kesadaran penuh. Ingatan ini lebih berfungsi untuk membantu bayi mengenali orang-orang yang terdekat dengan mereka.
Neurogenesis
Salah satu penjelasan menarik tentang mengapa ingatan masa bayi hilang adalah teori neurogenesis. Pada masa bayi, pembentukan sel-sel otak baru terjadi dengan sangat cepat. Pembentukan sel-sel baru ini seringkali mengganggu atau bahkan menggantikan jaringan memori lama yang telah ada, sehingga kenangan yang terbentuk pada usia dini menjadi terhapus.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) menemukan bahwa peningkatan jumlah neuron baru di hipokampus bayi dapat menyebabkan kesulitan dalam menyimpan kenangan jangka panjang. Sebagai gambaran, bayangkan seperti menulis di atas