Bayangkan kamu sedang berdiri di tepi sawah saat hujan deras, dan tiba-tiba terlihat bukan kilat biasa yang menyambar langit, namun sebuah bola cahaya bercahaya lembut melayang di udara, menari perlahan sebelum lenyap begitu saja. Tidak meledak. Tidak membakar. Hanya menghilang, meninggalkan rasa takjub dan pertanyaan besar, apa sih sebenarnya visual langit yang baru saja terjadi?
Fenomena itu disebut ball lightning, atau bola petir yaitu salah satu misteri atmosfer paling aneh yang pernah diamati manusia, bahkan hingga saat ini belum ada penjelasan tunggal yang disepakati oleh ilmuwan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bola petir ini bukanlah hasil imajinasi atau efek optik semata. Fenomena ini telah disaksikan di berbagai tempat dan waktu, dari Rusia hingga Amerika Selatan, bahkan oleh pilot pesawat dan pelaut di tengah laut. Laporan paling menarik datang dari China pada 2012, ketika sekelompok ilmuwan secara tak sengaja merekam bola cahaya oranye berdiameter sekitar 40 sentimeter setelah sambaran petir besar.
Video itu menjadi bukti langka bahwa fenomena ini nyata, dan bukan cerita legenda rakyat. Namun, apa yang direkam kamera tetap belum bisa sepenuhnya dijelaskan dengan teori tunggal.

Apa yang Membedakannya dengan Petir Biasa?

Kalau petir biasa berlangsung sepersekian detik dengan suhu yang bisa mencapai 30.000°C, sedangkan ball lightning justru muncul perlahan dan bisa bertahan hingga beberapa detik. Warnanya beragam, mulai dari putih kebiruan, kuning oranye, hingga merah keunguan. Kadang diam di tempat, kadang bergerak pelan seperti balon bercahaya.
Yang membuatnya lebih aneh, ball lightning bisa muncul di dalam ruangan, menembus jendela kaca tanpa meninggalkan lubang, bahkan kadang keluar lewat cerobong asap. Fenomena ini menentang sebagian besar hukum fisika klasik tentang energi listrik dan ionisasi udara.

Beberapa Teori Antara Plasma, Kimia, dan Gelombang Mikro

Para peneliti punya banyak hipotesis, tapi belum ada satu pun yang dianggap final.

  1. Teori Plasma Panas: Sebagian ilmuwan percaya bahwa ball lightning adalah gumpalan gas terionisasi yang terbentuk dari sisa energi petir utama. Medan elektromagnetik yang tertinggal mempertahankan bentuknya untuk beberapa detik sebelum menghilang.

  2. Teori Reaksi Kimia: Penelitian oleh Bychkov & Nikitin (2002) menemukan bahwa sambaran petir pada tanah bisa menguapkan silikon, membentuk partikel halus yang bereaksi dengan oksigen. Reaksi kimia itu menghasilkan cahaya, yaitu semacam “reaktor mini” di udara.

  3. Teori

    Halaman:
    1 2 3