Selama ini kita sering menganggap pikiran dan tubuh bekerja terpisah. Otak berpikir, sedangkan usus mencerna makanan. Selesai. Tapi ternyata, keduanya saling terhubung lebih erat dari yang dibayangkan. Para ilmuwan menemukan bahwa bakteri yang hidup di dalam tubuh, terutama di usus, punya pengaruh besar terhadap suasana hati, emosi, dan cara kita berpikir.
Daftar Isi
Ya, bakteri tidak hanya mengenai pencernaan ataupun penyakit. Bakteri juga berperan dalam mengatur stres, emosi, bahkan kecenderungan depresi. Ilmu pengetahuan menyebut hubungan ini sebagai “gut-brain axis”, atau hubungan dua arah antara otak dan sistem pencernaan.
Memahami Bakteri di Dalam Tubuh
Tubuh manusia dipenuhi mikroorganisme, dan jumlahnya bahkan lebih banyak daripada sel tubuh kita sendiri. Sebagian besar bakteri ini hidup di usus besar dan bekerja sama dengan tubuh untuk mencerna makanan, melawan kuman jahat, serta menghasilkan zat penting bagi kesehatan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti menemukan sesuatu yang mengejutkan: bakteri usus ternyata juga bisa memengaruhi cara otak bekerja. Mereka berkomunikasi lewat sinyal kimia, hormon, dan sistem saraf.
Jadi, ketika usus sedang tidak seimbang, seperti misalnya akibat stres, pola makan buruk, atau penggunaan antibiotik, nah dampaknya bisa sampai ke otak dan memengaruhi suasana hati.
Koneksi Antara Usus dan Otak
Usus dan otak dihubungkan oleh saraf yang disebut nervus vagus, semacam jalur komunikasi utama di tubuh kita. Jalur ini membuat pesan dari perut bisa langsung sampai ke otak, dan sebaliknya.
Misalnya, saat kamu gugup menjelang ujian, perut terasa mual atau mulas. Itu contoh nyata bagaimana otak memengaruhi usus. Tapi sebaliknya, ketika bakteri di usus sedang “berantakan”, sinyal yang dikirim ke otak bisa menimbulkan perasaan cemas atau sedih tanpa alasan jelas.
Riset dari Yano et al. (2015) menemukan bahwa sekitar 90% serotonin, zat kimia yang berperan penting dalam mengatur suasana hati, justru diproduksi di usus, dan bukan di otak. Dan proses itu sangat dipengaruhi oleh aktivitas bakteri di saluran pencernaan.
Mikroba yang Ikut Mengatur Emosional
Beberapa jenis bakteri usus ternyata bisa menenangkan pikiran. Penelitian menunjukkan bahwa Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium longum membantu menurunkan kadar hormon stres, yaitu kortisol, sekaligus membuat tubuh lebih rileks.
Dalam percobaan pada hewan, tikus yang tidak memiliki bakteri usus justru menunjukkan perilaku cemas


