dan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Setelah ususnya diisi dengan bakteri sehat, tingkat kecemasannya menurun drastis (Cryan & Dinan, 2012).
Daftar Isi
Peneliti menyebut bakteri jenis ini sebagai psikobiotik, karena efeknya yang mirip seperti terapi alami bagi pikiran manusia.
Zat Kimia dari Usus yang Dapat Mengubah Pikiran
Bakteri di usus tidak hanya duduk diam. Mereka menghasilkan berbagai zat yang bisa “berbicara” dengan otak. Beberapa contohnya:
-
Asam lemak rantai pendek seperti butirat dan propionat, yang melindungi sel-sel otak dari peradangan.
-
Tryptophan, bahan dasar pembentuk serotonin, yang bisa menstabilkan mood.
-
Dopamin dan GABA, dua neurotransmitter penting yang mengatur rasa senang dan tenang.
Jika keseimbangan bakteri terganggu, misalnya karena stres atau pola makan yang buruk, produksi zat-zat ini ikut menurun. Akibatnya, seseorang bisa merasa lebih mudah lelah, cemas, atau bahkan murung tanpa sebab yang jelas.
Makanan yang Baik untuk Otak Lewat Usus
Cara paling sederhana untuk menjaga hubungan sehat antara usus dan pikiran adalah lewat makanan. Bakteri baik menyukai makanan tinggi serat, buah, sayur, dan makanan fermentasi seperti tempe, yoghurt, atau kimchi.
Sebaliknya, makanan cepat saji, tinggi gula, dan rendah serat bisa merusak keseimbangan mikrobioma usus. Dalam jangka panjang, hal itu bisa meningkatkan risiko stres dan gangguan suasana hati.
Penelitian dari University of Oxford (2019) menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi makanan probiotik mengalami penurunan stres dan tidur yang lebih berkualitas dibanding yang tidak.
Ilmuwan kini sedang mengembangkan terapi baru berbasis mikroba, yang disebut psikobiotik. Gagasan utamanya sederhana: jika gangguan suasana hati bisa dipengaruhi oleh kondisi usus, maka memperbaiki keseimbangan bakteri bisa membantu kesehatan mental.
Meskipun masih dalam tahap penelitian, temuan ini membuka jalan bagi terapi masa depan yang tidak hanya fokus pada otak, tapi juga pada tubuh secara menyeluruh.
Tubuh manusia adalah ekosistem. Di dalamnya ada triliunan makhluk kecil yang hidup berdampingan dengan kita. Ketika mereka seimbang, kita merasa lebih tenang, berpikir jernih, dan berenergi. Ketika keseimbangannya terganggu, pikiran pun ikut kacau.
Kesehatan mental ternyata tidak hanya ditentukan oleh apa yang kita pikirkan, tapi juga oleh apa yang kita makan dan bagaimana kita merawat tubuh.
Jadi, mulai hari ini, mungkin menjaga mood bisa dimulai dari hal sederhana,


