bersatu di satu titik. Pikiran manusia sulit membayangkan hal ini, tapi bagi fisika, ini kenyataan yang terukur. Waktu, ternyata, bisa lenyap.
Daftar Isi
- 1. Waktu Tidak Berputar Sama di Beda Tempat
- 2. Di Dekat Lubang Hitam, Satu Menit Bisa Sama dengan Seribu Tahun
- 3. Masa Depan Sudah Ada, Hanya Saja Kita Belum Menyadarinya
- 4. Waktu Bisa Berhenti Total di Kecepatan Cahaya
- 5. Otakmu Menipu, Persepsi Waktu Bukanlah Fakta
- 6. Partikel di Dunia Kuantum Bisa Ada di Dua Waktu Sekaligus
- 7. Alam Semesta Mungkin Tidak Memiliki “Sebelum”
- 8. Waktu Bisa Berjalan Mundur Secara Matematis
- 9. Semakin Cepat Alam Semesta Mengembang, Semakin Aneh Waktu Menjadi
5. Otakmu Menipu, Persepsi Waktu Bukanlah Fakta
Pernah merasa waktu berjalan sangat lambat saat takut, tapi sangat cepat saat bahagia? Itu karena otak tidak mengukur waktu secara objektif. Menurut penelitian David Eagleman (Baylor College of Medicine), dalam situasi berbahaya otak kita memproses lebih banyak detail per detik, menciptakan ilusi bahwa waktu melambat. Jadi, yang berubah bukan waktunya, tapi seberapa banyak kita memperhatikannya. Waktu di kepala manusia tidak sinkron dengan waktu di alam semesta.
6. Partikel di Dunia Kuantum Bisa Ada di Dua Waktu Sekaligus
Eksperimen di University of Vienna menunjukkan bahwa partikel bisa berada dalam dua urutan waktu sekaligus, seolah mereka melakukan sesuatu sebelum dan sesudah pada saat yang sama. Dalam dunia kuantum, sebab-akibat bisa terbalik, dan “urutan waktu” kehilangan maknanya. Apa yang kita sebut masa lalu dan masa depan, bagi partikel, hanyalah probabilitas.
7. Alam Semesta Mungkin Tidak Memiliki “Sebelum”
Ketika ilmuwan melacak asal-usul kosmos, mereka sampai pada titik di mana persamaan fisika berhenti bekerja: momen Big Bang. Tapi Stephen Hawking dan James Hartle mengajukan ide mengejutkan: di awal semesta, waktu tidak berjalan seperti sekarang. Ia melengkung dan bersatu dengan ruang, membuat konsep “sebelum Big Bang” tak masuk akal. Artinya, waktu sendiri mungkin diciptakan bersama alam semesta. Sebelum itu, tidak ada “sebelum”.
8. Waktu Bisa Berjalan Mundur Secara Matematis
Beberapa hukum fisika tetap berlaku meskipun arah waktunya dibalik. Dalam skala subatomik, partikel tertentu bahkan menunjukkan sedikit ketidakseimbangan waktu, fenomena yang disebut CP violation. Secara teoritis, tidak ada yang melarang waktu bergerak mundur. Yang menahannya hanyalah entropi: kecenderungan alam menuju kekacauan. Jika entropi bisa dikontrol, waktu mundur bukan mustahil—meski kemungkinan itu hanya hidup di papan tulis para fisikawan.
9. Semakin Cepat Alam Semesta Mengembang, Semakin Aneh Waktu Menjadi
Data teleskop Planck dan James Webb menunjukkan bahwa alam semesta terus memuai, dan ekspansi ini memengaruhi cara waktu berjalan. Cahaya dari galaksi jauh terlihat memerah (redshifted) karena ruang itu sendiri meregang. Ini berarti detik di masa lalu tidak identik dengan detik hari ini. Waktu, pada skala


